PENYELENGGARAAN SOP SANITASI KESEHATAN SDN 64 SORI KOTA BIMA SETIAP TAHUN TERDAMPAK KEKURANGAN AIR BERSIH

Sebagai upaya mewujudkan gerakan masyarakat Indonesia sehat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai kebijakan untuk mempersiapkan kualitas kesehatan. Khususnya kepada guru, peserta didik dan lingkungan sekolah melalui kebijakan optimalisasi usaha kesehatan sekolah dan implementasi sanitasi sekolah. Sangat penting sanitasi sekolah di satuan pendidikan khususnya di Sekolah Dasar. Hal tersebut karena sanitasi sekolah adalah langkah awal mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan akan memicu meningkatkan kesehatan kepada anak didik. Karena dengan adanya pelaksanaan program sanitasi sekolah yang berkualitas mampu mencegah penyebaran penyakit. Cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan resiko terkena penyakit diare sebesar 30% pada murid sekolah yang mempraktekkannya.

Namun kenyataan terbalik yang dapat dijumpai pada penyelenggaraan sekolah SDN 64 Sori Kota Bima. Hal tersebut dapat terlaksana jika sekolah mampu memenuhi kecukupan air dengan cara memobilisasi air dari Lingkungan Lelamase menggunakan Mobil Pick Up menggunakan Jerigen air. Jika tidak, untuk kegiatan mencuci tangan dan kebutuhan Jamban tidak memenuhi kriteria PHBS.

Dilansir dari berita pendidikan terpercaya, Untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang layak perlu 3 komponen yang harus tersedia, yaitu ketersediaan sarana (hardware), perilaku hidup bersih (software) dan manajemen sanitasi di sekolah. Ketersediaan sarana diantaranya ada sumber air di sekitar lingkungan sekolah, toilet sesuai dengan standar rasio dan terpisah antara laki-laki dan perempuan, sarana cuci tangan dengan sabun serta kesediaan tempat pembuangan sampah. Kenyataan dilapangan (SDN 64 Sori Kota Bima) untuk ketersediaan sarana sudah terpenuhi. Jumlah sarana yang tersedia antara lain WC/Jamban sebanyak 2 Lokal yang terdiri dari 8 Ruangan, Tempat cuci tangan dan tempat sampah. Prilaku Hidup bersih sudah dibudayakan dan tercatat pada manajemen sanitasi disekolah. 

Syafrudin, S.Pd menyampaikan bahwa semuanya tidak akan berjalan jika tidak ada air, akhirnya semua percuma. untuk itu bagaimana semua bisa berjalan, itulah yang perlu kita laksanakan. WC kekurangan air, tanaman layu semua. seharusnya sekolah kita ini lebih diperhatikan karena banyak sekali kekurangan yang perlu dibenahi. Anggaran BOS kita sudah diposkan semua untuk memenuhi standar Kurikulum merdeka dan itu bisa dibilang terbatas sekali, untuk mau nggak mau memenuhi ini jalan terbaik hanya dengan cara kita sendiri. 

Dalam kegiatan Breafing bersama guru dan kepala sekolah, salah satu guru menyampaikan pendapatnya bahwa untuk memenuhi kebutuhan air kita patungan saja. karena jika tidak, anggaran dari mana yang akan kita gunakan jika terus dibiarkan. beliau juga menambahkan, untuk apa sebenarnya kita dapat banyak WC sementara air tidak ada. sekarang Paving Blok mulai dibangun padahal kita butuh satu Ruangan Belajar lagi, Ruangan Guru dan Ruangan Kepala sekolah. Boro-boro punya laboratorium komputer, Chromebook aja kita pinjam. sementara sekolah lain sudah ada ancang-ancang punya laboratorium komputer, kapan kita bisa maju jika kurangnya perhatian semacam ini, Ungkap Beliau.

Sampai saat ini, problem kekurangan air bersih masih terus menghantui kegiatan opersional sekolah. untuk saran dan prasaran sekolah memang prosedurnya berdasarkan dapodik, akan tetapi masih banyak kendala yang dihadapi terhadap persoalan tersebut. memang kita seharusnya punya ruangb guru dan kepala sekolah sehingga dapat memanfaatkan perpustakaan ini sesuai fungsinya bukan sebagai ruang guru. 6 Rombel yang terdiri dari 5 ruang kelas juga yang entah sampai kapan ini berakhir. semoga persoalan ini dapat diatasi melalui kebijakan anggaran tahun 2024, sehingga kita semua tidak meraba-raba lagi dan bapak/ibu guru dapat mengajar dengan tenang di kelas masing-masing. Jawab Kepala sekolah.

Sanitasi dan kebutuhan air bersih memang sangatlah penting, karena  Kesehatan Siswa dan Staf Sekolah, Kesehatan adalah aspek utama dalam pembelajaran yang efektif. Kehadiran air bersih di sekolah memastikan bahwa siswa dan staf sekolah dapat minum air yang aman dan terhindar dari risiko penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi. Program ini juga mengajarkan pola hidup sehat kepada siswa, yang dapat membentuk kebiasaan positif sepanjang hidup mereka. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, Air bersih bukan hanya untuk diminum, tetapi juga digunakan dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti memasak makanan di kantin,membersihkan fasilitas, dan dalam kegiatan praktikum. Dengan akses yang mudah terhadap air bersih, sekolah dapat beroperasi lebih efisien dan menciptakan lingkunganpembelajaran yang lebih nyaman. Mengurangi Absensi Siswa, Ketersediaan air bersih di sekolah dapat mengurangi absensi siswa karena penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar. Dengan demikian, program air bersih membantu meningkatkan kehadiran siswa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil akademik mereka.


#merdekabelajar

#menrdekamengajar